Sabtu, 30 April 2016

Uji Air Minum

3.1              Pengertian Umum Tentang Air
Air adalah zat yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan yang bersifat universal (Linsley, 1991).

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumber daya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu, pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia (Sunaryo, dkk, 2005).


Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007). Didalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat-zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya, untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli (Mulia, 2005).

Air merupakan materi esensial dalam kehidupan. Bukti-bukti menunjukkan semakin tinggi taraf kehidupan, jumlah kebutuhan air semakin meningkat. Kebutuhan yang meningkat mendorong pengadaan sumber air baru, misalnya yang berasal dari air tanah, mengolah dan menawarkan air laut maupun mengolah dan menyehatkan kembali sumber air kotor yang telah tercemar seperti air sungai dan danau (Winarno, 1986).

3.2  Pengertian Air Minum
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII tahun 2002, yang dimaksud air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Adapun syarat pengawasan air minum meliputi : Bakteriologi, Kimiawi, radio aktif dan fisika (Fardiaz, 1989). Pengertian air minum dapat dilihat pula dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan Republik Indonesia Nomor: 651 /MPP /Kep /10 / 2004 tentang: Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa air minum adalah air baku yang telah diproses dan aman untuk diminum (Kep Men Kes RI, 2002).

Air minum yang ideal harusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, serta tidak mengandung kuman patogen dan zat kimia yang dapat mengganggu fungsi tubuh (Suprihatin, 2003).

3.3  Syarat Utama Penyediaan Air Minum
Adapun persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem penyediaan air minum adalah sebagai berikut :

3.3.1  Persyaratan Kualitatif
Persyaratan ini menggambarkan mutu atau kualitas air dari air baku. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis, dan radiologis.
1.      Syarat-syarat Fisik
Secara fisik air minum harus jernih, tak berwarna, tak berbau dan tak berasa (tawar). Warna dipersyaratkan dalam air minum untuk masyarakat karena pertimbangan estetika. Ada dua macam warna dalam air yaitu apparent color dan true color. Apparent color ditimbulkan karena adanya benda-benda tersuspensi dari bahan organik. Hal ini lebih mudah diatasi dibandingkan dengan true color yang disebabkan oleh zat-zat bukan organik seperti besi. Rasa seperti asin, manis, pahit, asam dan sebagainya tidak boleh tedapat dalam air minum. Selain bau, warna dan rasa, syarat lain yang harus dipenuhi secara fisik adalah suhu. Suhu sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25 ºC dan bila terjadi perbedaan maka batas yang diperoleh adalah 25 ± 3 ºC. pH merupakan faktor penting bagi air minum karena dapat mempengaruhi rasa. Selain itu, nilai pH juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri patoen yang amat membahayakan kesehatan.

2.      Syarat-syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melewati batas. Beberapa persyaratan kimia tersebut antara lain :
a.                                 Zat Padat Total
Total padatan merupakan bahan yang tertinggal sebagai residu padat setelah penguapan dan pengeringan pada suhu 103 – 105 ºC. Selain dengan metode gravimetri dapat pula digunakan metode spektrofotometri.

b.        Kesadahan Total (Total Hardness)
Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya kation-kation penyebab kesadahan seperti Ca, Mg, Fe, dan Mn. Kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya kation-kation Ca dan Mg secara bersama-sama. Air yang sadah menyebabkan pemborosan pemakain sabun pencuci dan mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari air biasa.

c.                                  Besi dan Mangan
Zat-zat lain yang selalu terdapat dalam air adalah besi dan mangan. Besi merupakan logam yang dapat menghambat desinfektan. Hal ini karena kemampuan daya pengikat klor (DPC) selain digunakan untuk mengikat zat organik, juga digunakan untuk mengikat besi dan mangan, sehingga sisa klor menjadi lebih sedikit, dimana diperlukan desinfektan yang lebih banyak dalam proses pengolahan air. Besi dan mangan juga dapat menyebabkan warna air menjadi keruh.

d.                                 Klorida
Kadar klorida yang relatif tinggi menyebabkan rasa air menjadi asin dan bersifat korosi terhadap logam.

e.                                  Nitrit
Dalam suatu perairan, bila terdapat nitrat maka nitrit juga akan ada dengan adanya bantuan mikroorganisme. Adanya nitrit dapat menyebabkan methamoglobinemia terutama pada bayi.

f.                                  Fluorida
Kadar fluorida yang lebih kecil dari 1 mg/l akan menyebabkan kerusakan gigi atau carries gigi dan jika terlalu banyak akan menyebabkan gigi kecoklatan.

g.                                 Logam-logam berat (Pb. Zn, Cu, Hg)
Adanya logam-logam berat dalam air menyebabkan gangguan pada jaringan syaraf, pencernaan, metabolisme oksigen dan penyakit kanker.

3.      Syarat-syarat mikrobiologis
Air minum tidak boleh mengandung bakteri patogen dan parasitik seperti bakteri, coliform, PA dan jamur. Bila bakteri patogen sampai terdapat dalam air minum akan mengganggu kesehatan atau timbul penyakit. Untuk mengetahui adanya bakteri patogen dapat dilakukan dengan indikasi pengecekan coliform yang merupakan indikator adanya faecal contamination yang keberadaannya berpotensi terdapatnya bakteri lain. (Guidlines for Drinking Water Quality, WHO 1996). Sedangkan E.coli merupakan bagian dari coliform yang dapat menyebabkan penyakit Gastroenteritis (Guidlines for Drinking Water Quality, end edition vol.1 WHO 1993).

4.      Syarat-syarat Radiologis
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif seperti sinar alfa (α), beta (β) dan gamma (γ). Radioaktif bersifat radiasi. Partikel β lebih mudah penetrasinya dibandingkan dengan partikel α tapi partikel α dapat menyebabkan ionisasi yang hebat walaupun penetrasinya singkat sehingga partikel α sedikit berbahaya diluar tubuh namun sangat berbahaya di dalam tubuh (Stanley.E.Manahan, 1993).


3.3.2  Persyaratan Kuantitatif dan Kontinuitas
            Persyaratan kuantitatif adalah penyediaan air bersih ditinjau dari  banyaknya air baku yang tersedia dan kontinuitas debit air yang keluar dari bumi sehingga mempengaruhi aktifitas produksi. Artinya, air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani. Selain itu, jumlah air yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat kemajuan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat setempat.

3.4  Pengertian Air Kemasan
Air Kemasan adalah air baku yang telah diproses dan dikemas serta aman untuk diminum. Air kemasan diproses melalui 5 tahapan, yaitu penyediaan air baku, penyaringan, desinfeksi dan pengisian, penyimpanan (Agustini, 2003).
Pada tahun 1972 untuk yang pertama kalinya di Indonesia telah dihasilkan air kemasan pertama yang umum pula dikenal sebagai air mineral, dengan merk Aqua. Sebagai produk baru, kehadirannya telah mendatangkan banyak pertanyaan, baik yang berkaitan dengan harga yang tentu saja sangat mahal, ataupun kaitannya dengan produk minuman ringan yang saat itu sudah menyatu dengan kehidupan, terutama untuk masyarakat perkotaan.
Keistimewaan air kemasan adalah karena warna, rasa dan baunya sama dengan air alami. Selama proses produksi bahan baku tidak ada penambahan zat kimia khusus selain O3 (ozon) yang berfungsi untuk membunuh mikroba yang mungkin dapat hadir dan membahayakan, tetapi penambahan senyawa kimia ini tidak akan merubah warna, rasa dan bau air alaminya. Gas ozon dengan rumus kimia O3, jika terurai akan kembali menjadi O2 dan On yang sifatnya sangat labil serta dapat dengan mudah menjadi O2 kembali.

3.5  Sifat Air
       3.5.1  Sifat Fisika Air
Air adalah suatu zat anorganik berwujud cairan yang mempunyai sifat unik, antara lain :
a)      Dalam keadaan normal air tidak berwarna, berbau dan berasa.
b)      Mendidih pada suhu 100 ºC dan membeku pada suhu 0 ºC.
c)      Merupakan penghantar listrik yang buruk.
d)     Berat jenis air dalam bentuk padat lebih kecil dari pada dalam bentuk cairan.
e)      Memiliki sifat anomali air (dibawah suhu 4 ºC berat jenis air naik apabila dipanaskan, diatas suhu tersebut berat jenisnya turun bila dipanaskan) dan memiliki sifat yang sama dengan zat cair lainnya.

3.5.2  Sifat Kimia Air
a)      Dapat melarutkan beberapa zat.
b)      Sebagai katalis, misalnya dalam pemanasan karbon dan oksigen.
c)      Mengalami penguraian.
2H2O              2H2 + O2
d)     Membentuk senyawa hidrat dengan zat lain, misalnya CuSO4. 5H2O, MgSO4. 7H2O, air terikat sebagai hablur.

3.6  Karakteristik Air Berdasarkan Sumbernya
     Air yang murni tidak terdapat di alam, seperti air hujan, saat mulai terkondensasi menjadi tetes air yang disebut air murni, akan tetapi dalam perjalanannya ke permukaan bumi terkontaminasi oleh partikel-partikel seperti karbon dioksida, oksigen, nitrogen, dan zat-zat lain seperti debu, asap, partikel minyak yang semuanya terkandung di udara.
     Air hujan ini sebagian akan menyatu dengan air sungai. Air sungai dalam perjalannya menuju ke laut, akan melarutkan tanah yang dilaluinya sehingga air sungai mengandung sejumlah suspensi material berupa sedimentasi seperti pasir, lempung dan sebagainya.
     Air setelah mencapai permukaan tanah akan segera terkena polusi zat organik. Polutan tersebut akan berbahaya jika mengandung buangan manusia. Kemungkinan kejadian lain adalah air tersebut telah banyak menyerap CO2, N2 dari tumbuh-tumbuhan atau bahan-bahan lain hasil penguraian zat organik di tanah dan kemudian menyatu dengan air sungai.

3.7  Karakteristik Air Berdasarkan Asalnya
       3.7.1  Air Angkasa (Air Hujan)
            Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan kemudian “mengembara” di udara dan berkondensasi. Pada waktu mengembara, uap air tersebut akan bercampur dan akan melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbon dioksida, debu, bakteri, serta berbagai senyawa yang terdapat di udara. Jadi kualitas air hujan akan banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Air hujan mempunyai sifat agresif dengan pH rendah. Sifat ini akan menyebabkan terjadinya korosi atau karatan pada pipa-pipa.



              3.7.2  Air Tanah
            Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah atau pada pori-pori tanah. Air tanah terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan tanah. Kandungan garam-garam yang terkandung dalam tanah, jenisnya tergantung dari adanya kandungan garam-garam pada lapisan tanah yang di laluinya.
Air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah freatis dan air tanah artesis :
a.       Air tanah freatis adalah air tanah permukaan atau air tanah atas, misalnya air tanah di sumur. Air tanah freatis mempunyai ciri-ciri, antara lain tergantung pada besar resapan cuah hujan dan kualitas air sangat tergantung pada lingkungan sekitar.
b.      Air tanah artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tubuh tanah, misalnya air yang dikeluarkan melalui sumur pompa artesis. Air tanah artesis mempunyai ciri-ciri, antara lain jumlah air sangat besar dan tidak terpengaruh oleh musim, kualitas air tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Adapun mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah karena adanya gaya tekan dan batu yang mempunyai porositas yang tinggi.

3.8  Air Permukaan
       Air permukaan terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a.  Air Laut
Air laut mempunyai rasa asin, yang mengandung garam NaCl kurang lebih 3%, dengan demikian air laut tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai sumber air minum. Air laut jarang digunakan sebagai sumber air bersih karena proses pengolahannya relatif mahal.

b.  Air Sungai
Air sungai mempunyai kandungan garam mineral yang kecil, tetapi mempunyai kandungan zat padat terlarut dan kandungan bakteri yang besar. Dari segi kuantitas umumnya air sungai ini mencukupi sepanjang musim, sedangkan dari segi kualitas perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan sebagai air minum atau air bersih.

3.9  Standar Kualitas Air
Dalam menjamim bahwa air minum itu aman, higienis dan baik serta dapat di minum, maka harus terpenuhi syarat-syarat berikut :

3.9.1  Syarat Fisika
Syarat fisika air minum adalah harus bersih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Adanya perubahan sifat fisika dapat diketahui sejauh mana kualitas air tersebut, tetapi bukan berarti bila sifat fisikanya baik, maka kualitas air tersebut baik juga, tetapi harus dilakukan pengujian parameter lainnya. Yang termasuk ke dalam parameter fisika adalah bau, warna, rasa, temperatur, padatan terlarut, padatan tersuspensi dan kekeruhan.

3.9.2  Syarat Kimia
            Air minum yang baik harus tidak mengandung unsur-unsur kimia yang jumlahnya melebihi batas standar air minum. Parameter ini merupakan pengujian yang lebih kuat dari pada parameter fisika dalam penentuan kualitas air. Yang termasuk ke dalam parameter kimia adalah kesadahan, alkalinitas, besi, mangan, klorida, chlorin, nitrit, kalsium, magnesium, silver.

3.9.3  Syarat Mikrobiologis
            Parameter ini merupakan uji penguat dalam menentukan kualitas air. Keadaan bakteri coliform total dan coliform tinja dalam air digunakan sebagai indikator adanya bakteri patogen. Karena dengan adanya bakteri patogen dalam air merupakan indikasi air tersebut telah terkontaminasi oleh tinja.

3.10  Parameter Analisis Air
          Parameter analisis air terbagi menjadi dua bagian yaitu :  
          3.10.1  Analisis Fisika Kimia
1.    pH         
pH air merupakan parameter yang penting karena dapat mengetahui kemampuan air untuk membentuk kerak (suasana basa) atau menyebabkan korosi (suasana asam) dan untuk menyokong kehidupan mikroorganisme. Prinsip dasar pengukuran pH adalah secara elektrometri. Pengukuran pH ini memanfaatkan hubungan antara konsentrasi ion H+ dengan besarnya potensial sel.

2.    Konduktivitas (DHL)
Konduktivitas menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Konduktivitas air tergantung dari konsentrasi ion dan suhu air. Pengukuran DHL dilakukan dengan konduktometer dan metoda yang digunakan adalah konduktometri. Konduktometri adalah suatu cara analisis kuantitatif yang berdasar penentuan daya hantar larutan. Penghantar listrik dalam larutan disebabkan adanya ion dalam larutan.
Konduktivitas berguna untuk mengetahui tingkat kemurnian air dan dapat menunjukkan jumlah padatan terlarut total dalam air. Konduktivitas suatu larutan naik 2% untuk setiap kenaikkan suhu 1 ºC.

3.    Turbiditas (Kekeruhan)
Kekeruhan disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang bervariasi dari ukuran koloidal sampai dispersi kasar, tergantung dari derajat turbelensinya. Pengukuran kekeruhan membantu jumlah bahan kimia yang diperlukan dalam pengolahan air.
Metode yang digunakan adalah turbidimetri. Prinsip pengukurannya berdasarkan hamburan cahaya oleh partikel koloid. Kekeruhan menggambarkan sifat optik air, yaitu cahaya yang di terima oleh air yang keruh akan dibiaskan darn diabsorpsi, tetapi sinarnya tidak di teruskan secara lurus. Air yang jernih mempunyai kekeruhan antara 0 - 1 unit. Satuan kekeruhan dinyatakan dalam NTU (Nephelometric Turbidity Unit).


4.    Alkalinitas
Alakalinitas adalah kapasitas air untuk menerima proton. Pengukuran alkalinitas berguna untuk menghitung jumlah bahan kimia yang harus ditambahkan dalam perlakuan air. Alkalinitas ini penting ditetapkan nilainya, karena akan dapat menentukan tingkat kelayakan penggunaan air. Pengukuran alkalinitas dinyatakan dalam satuan mg/l. Pengukuran alkalinitas menggunakan metode titrimetri yang melibatkan asam sebagai titran. Reaksinya cepat dan tingkat kesempurnaannya tinggi.
CaCO3 + 2H+               Ca2+ + CO2 + H2O

5.    Klorida  ( Cl-  )
Ion klorida ( Cl- ) merupakan senyawa umum yang terdapat dalam perairan alami. Ion Cl- pada tingkat sedang mempunyai pengaruh relatif kecil terhadap sifat-sifat kimia dan biologi perairan. Klorida dalam bentuk ion merupakan salah satu anion anorganik yang cukup banyak terdapat dalam air. Adanya ion ini menimbulkan rasa asin pada air.



6.    Kalsium ( Ca2+ ) dan Magnesium ( Mg2+ )
Ion kalsium ( Ca2+ ) dan magnesium ( Mg2+ ) merupakan penyusun kesadahan air. Kandungan kalsium di perairan alami berkisar dari nol sampai beberapa miligram per liter tergantung pada jenis bantuan dimana perairan itu beasal. Pengukuran kadar kalsium menggunakan metode titrimetri. Titran yang digunakan adalah EDTA dan murexid sebagai indikator. EDTA yang ditambahkan kedalam air akan mengikat kalsium pada pH 12-13. Dengan menggunakan indikator yang hanya mengikat ion Ca2+ maka titik akhir titrasi dapat diamati sacara jelas. Jika pH air dibuat cukup tinggi sehingga hampir semua ion Mg2+ mengendap dalam bentuk magnesium hidroksida. Dengan demikian pengukuran ion Ca2+ dapat ditentukan langsung dengan titrasi menggunakan EDTA. Untuk pengukuran Mg2+ dapat diperoleh dari hasil perhitungan kesadahan total dan kadar ion Ca2+ .

7.    Kesadahan (Hardness)
Kesadahan yang diakibatkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+ dapat menimbulkan endapan berupa lendir. Pengukuran kesadahan menggunakan metode titrimetri dengan titran EDTA dan EBT sebagai indikator.

8.    Perak
Perak atau Argentum (Ag) adala metal berwana putih. Argentum didapat padaindustri antara lain industri alloy, keramik, gelas, fotografi, cermin, dan cat rambut. Bila masuk kedalam tubuh, argentum akan diakumulasikan di berbagai organ dan menimbulkan pigmentasi kelabu, disebut argyria. Pigmentasi ini bersifat permanen, karena tubuh tidak dapat mengekskresikannya. Sebagai debu, senyawa argentum dapat menimbulkan iritasi kulit, dan menghitamkan kulit (argyria). Bila terikat nitrat, argentum akan menjadi sangat korosif. Argyria sistemik dapat juga terjadi, karena perak diakumulasikan didalam selaput lendir dan kulit. Berdasarkan baku mutu air minum yang dikeluarkan oleh WHO (2011), kadar Argentum (Ag) maksimum dalam air minum yang dibolehkan yakni 0,005 mg/l.

9.    Besi
Besi atau Ferum (Fe) adalah metal berwarna abu-abu, liat, dan dapat di bentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Didalam air minum Fe menimbulkan warna (kuning), rasa, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besi dibutuhkan tubuh dalam pembentukan Hemoglobin. Banyaknya Fe didalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat mengekresikan Fe. Karenanya mereka yang sering mendapat tranfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian seringkali disebabkan oleh rusaknya dinding usus ini (Soemirat, 2001).

10.    Nitrit
Di perairan alami, nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit. Lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan (intermediate) antara amonia dan nitrat (nitrifikasi), dan antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi). Denitrifikasi berlangsung pada kondisi anaerob ( Effendi, 2003).
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan relatif kecil, karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mg/L dan sebaiknya tidak melebihi 0,06 mg/L. Di perairan, kadar nitrit jarang melebihi 1 mg/L. Kadar nitrit yang lebih dari 0,05 mg/L dapat bersifat tosik bagi organisme perairan yang sangat sensitif. Untuk keperluan air minum, WHO merekomendasikan kadar nitrit sebaiknya tidak lebih dari 1 mg/L. Bagi manusia dan hewan, nitrit bersifat lebih toksik daripada nitrat. Pada manusia konsumsi nitrit yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah, yang selanjutnya membentuk methemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen (Effendi, 2003).
Menurut Chandra (2006), dalam keadaan normal, nitrit tidak ditemukan dalam air minum, kecuali dalam air yang berasal dari air tanah akibat adanya proses reduksi nitrat oleh garam besi.

11.    Mangan
Toksisitas Mangan (Mn), relatif sudah tampak pada konsentrasi rendah. Dengan demikian tingkat kandungan Mn yang diizinkan dalam air yang digunakan untuk keperluan domestic sangat rendah, yaitu dibawah 0,05 mg/l. Dalam kondisi aerob mangan dalam perairan terdapat dalam bentuk MnO2 dan pada dasar perairan tereduksi menjadi Mn2+ atau dalam air yang kekurangan oksigen (DO rendah). Oleh karena itu pemakaian air yang bersal dari dasar suatu sumber air, sering ditemukan mangan dalam konsentrasi tinggi (Rukaesih, 2004).

12.    Klorin
Klor (bahasa Yunani: Chloro = hijau pucat) adalah salah satu unsur kimia dengan simbol “Cl”dan mempunyai nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau golongan VIIA. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
Klorin merupakan zat asam yang korosif. Klorin akan berperan sebagai iritan kuat pada jaringan yang sensitif. Kontak jangka panjang dengan klorin dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas.    





                 3.10.2 Analisis Mikrobiologi
                            1. Coliform
Coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

2.  Eschericia Coli (E.Coli)
E. Coli jika masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan kesehatan. Walaupun E. Coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu menyebabkan gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan. Sehingga, air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit infeksius (Suriaman, 2008).

3. Jamur
Jamur dibagi menjadi 2 yaitu khamir (Yeast) dan kapang (Mold). Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya. Tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Coyne, 2009).  

3 komentar:

  1. First Casino in Canada to Launch with 500% First Deposit Bonus
    First casino is offering 퍼스트카지노 a generous welcome package with 100% First Deposit welcome bonus! 10bet You'll be able to sign up to 메리트카지노 the First

    BalasHapus
  2. The Best Casino Online | Wooricasinos.info
    Online gambling is a 텍사스 홀덤 룰 highly-regulated form of gambling. Online gambling 도박장 is the 점심메뉴룰렛 most 파라오 도메인 common and popular 해외사이트 type of gambling in the United States.

    BalasHapus
  3. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
    Harrah's Cherokee Casino & 천안 출장마사지 Hotel. Location, Address, Phone Number, 안동 출장샵 Reviews, 안양 출장안마 Games. Leave a Review. 안성 출장마사지 View Details. Directions. Casino. Directions. 경상남도 출장샵 Casino.

    BalasHapus